Anggota DPRD Jambi dan Istri Saling Lapor ke Polda, Drama Rumah Tangga Berujung Kekerasan
JAMBI – Drama rumah tangga yang melibatkan anggota DPRD Provinsi Jambi, Rendra Ramadhan Usman (RRU), dan istrinya Winda (WI), semakin memanas setelah insiden perebutan anak pada Senin malam (13/1/2025). Peristiwa ini terjadi di kediaman orang tua Winda, di Perumahan Aur Duri, Telanaipura, Kota Jambi, yang kini menjadi sorotan publik.
Konflik Rumah Tangga yang Berujung Saling Lapor
Konflik rumah tangga Rendra dan Winda berujung pada saling lapor ke Polda Jambi. Rendra melaporkan Winda dan keluarganya dengan tuduhan pengeroyokan, sementara Winda balik melaporkan Rendra atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga, perampasan kebebasan anak, dan penganiayaan.
Kronologi Insiden Perebutan Anak
Menurut kuasa hukum Winda, Fikri Riza, kejadian bermula ketika Rendra datang ke rumah orang tua Winda dengan membawa tujuh orang lainnya tanpa izin. Rendra langsung masuk ke kamar Winda yang sedang hamil empat bulan dan berusaha membawa anak mereka yang sedang menangis ke mobil.
“Dia menyeret anak itu ke mobil, sementara WI mengejarnya dan memohon agar anaknya dikembalikan. WI bahkan sempat terseret saat berusaha masuk ke mobil untuk melindungi anaknya,” jelas Fikri.
Fikri juga menambahkan bahwa Rendra diduga mendorong Winda keluar dari mobil, sehingga tangannya terluka, dan bahkan menggigit tangan kanan Winda dalam perebutan anak mereka.
Tanggapan Warga dan Penolakan Tindakan Rendra
Warga yang menyaksikan kejadian tersebut ikut turun tangan untuk membantu Winda. Mereka berusaha menghalangi mobil Rendra yang diduga hendak pergi dengan anak tersebut. Fikri menegaskan, tindakan Rendra membawa preman untuk menjemput anak dari rumah istrinya dianggap berlebihan, terutama mengingat Winda sedang hamil.
“Bahkan warga mengatakan aksi ini terlalu jauh untuk ukuran seorang pejabat publik,” tegas Fikri.
Laporan Balik dan Bukti Video
Rendra kemudian melaporkan Winda dan keluarganya atas tuduhan pengeroyokan. Namun, Fikri memastikan bahwa laporan tersebut tidak berdasar, dan menegaskan bahwa Winda hanya berusaha mempertahankan anaknya. “Kami memiliki bukti video yang menunjukkan kronologi kejadian sebenarnya,” ujar Fikri.
Menurut Fikri, laporan pengeroyokan tersebut tidak mungkin terjadi, mengingat kondisi fisik Winda yang hamil dan ayah Winda yang sedang sakit.
Penyelidikan Polda Jambi dan Harapan untuk Keadilan
Polda Jambi kini sedang menyelidiki kedua laporan dari Rendra dan Winda. Fikri juga menyebutkan bahwa mereka telah mengajukan laporan visum dan bukti video untuk mendukung kasus Winda. “Kami berharap penegak hukum akan bekerja secara objektif dan transparan,” pungkas Fikri.
Pentingnya Pendekatan Damai dalam Konflik Rumah Tangga
Kasus ini memunculkan pertanyaan mengenai perilaku seorang anggota DPRD yang seharusnya menjadi teladan di masyarakat. Tindakan Rendra yang melibatkan preman untuk menjemput anak dari rumah istrinya dinilai sebagai langkah yang tidak tepat. Konflik rumah tangga seharusnya dapat diselesaikan dengan pendekatan kekeluargaan atau melalui jalur hukum yang sah.
Rendra hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan tersebut. Kasus ini mencerminkan pentingnya pendekatan yang damai dan bijaksana dalam menyelesaikan konflik rumah tangga, terutama jika melibatkan anak dan isu kekerasan.